Sadap Indonesia melalui program sharing dari rumah kembali menyapa dalam
live setiap minggunya ditahun 2021. Kali ini, narasumbernya ialah Syarifah
Wardatul Fitri, seorang guru di salah satu sekolah negeri di Kota Pontianak. Ia
juga seorang beauty enthusias serta tertarik kegiatan sosial utamanya dalam
bidang Pendidikan. Sabtu, (6/2/2021).
Ketertarikan Fitri pada utamanya dalam belajar dan merawat tubuh serta
kulit dimulai pada keikutsertaannya pada komunitas beauty enthusias di
Pontianak sejak tahun 2015 lalu. Berawal dari mencoba, ia mendapatkan feel dan
ketertarikan lebih jauh. Menurutnya, merawat kulit dan tubuh bukan hanya semata
untuk sekedar ajang pamer dan gaya-gayaan semata namun juga sebagai bentuk rasa
syukur atas apa yang Tuhan berikan kepada dirinya.
Merawat diri juga termasuk upaya afirmasi, sehingga untuk mendapatkan
hasil yang maksimal harus dilakukan dengan rutin dan terstruktur secara baik.
Tak perlu menggunakan produk-produk mahal, asalkan konsisten maka hasilnya juga
akan baik. Mengingat parasnya yang menarik, Fitri juga kerap mendapatkan pujian
dari banyak orang, namun menurutnya pujian tidak harus selalu diberikan
orang lain. Memuji dan mengapresiasi diri sendiri juga bias dilakukan asalkan
tidak sampai pada narsistik yang berlebihan.
Menurutnya pula, merawat diri dapat dilakukan oleh semua gender
tak hanya sebatas perempuan saja. Laki-laki juga sah-sah saja merawat diri
termasuk bagi mereka yang tergolong metroseksual. Kembali lagi, merawat diri
adalah bentuk syukur atas pemberian Tuhan.
Satu hal yang ia tekankan dalam hal kecantikan ialah untuk tidak
memberikan standar kecantikan seperti yang berkembang diluaran saat ini. Hal
ini karena standar kecantikan tidaklah mutlak dan berdasarkan pada pandangan
atau ketertarikan masing-masing individu saja. Percaya diri dan bersyukur harus
terus ditanamkan dalam diri !
Berdasarkan pada sharing dari rumah kali ini, dapat disimpulkan bahwa
merawat diri dapat dilakukan oleh siapa saja apapun gendernya. Selain itu, kita
juga diajak untuk terus bersyukur dan tidak membuat standar kecantikan karena
semua dikembalikan pada ketertarikan masing-masing dalam menilai semata.
Penulis : Rio Pratama
0 Komentar