Ticker

6/recent/ticker-posts

Tujuan Semua Agama Menghadirkan Perdamaian

Sabtu, 13 Februari 2021, dalam rangka World Interfaith Harmony Week, Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) bekerjasama dengan KN-LWF Indonesia, dan Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan – Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (KKC-PGI) menghelat acara “Inspirasi dari Indonesia.”



Mengawali rangkaian acara, moderator menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menjadi ruang jumpa lintas iman, wadah inspirasi, serta ruang berbagi cinta menyampaikan pesan perdamaian.

“Kegiatan kita ini pertama, menjadi ruang jumpa lintas iman dan suku dari anak-anak muda Indonesia, dan yang kedua menjadi wadah inspirasi dan berbagi cerita serta pesan perdamaian dar pelosok negeri melalui seni,” terang Dominggus Sada.

Sekretaris Eksekutif KN-LWF Indonesia, mewakili lembaga mitra dalam kegiatan ini menyampaikan sambutan. Menurutnya menciptakan harmoni tidak semudah membalikkan telapak tangan. PGI sudah hampir 7 tahun mengupayakan kebebasan di Singkil, Aceh tapi belum sepenuhnya berhasil.

“Memang tak semudah membalikan telapak tangan untuk menciptakan harmoni diantara keberagaman agama ataupun perbedaan-perbedaan. Saya ingin menceritakan sedikit bahwa kami gereja-gereja Lutheran juga dengan PGI sudah hamper 7 tahun berupaya mewujudkan kebebasan beribadah di Aceh, Singkil. Ini salah satu contoh tapi sampai sekarang upaya masih terus dilakukan tetapi belum juga selesai atau katakanlah belum berhasil sepenuhnya,” terang Pdt. Basa Hutabarat, Sekretaris Eksekutif KN-LWF Indonesia.

Pdt. Basa menyampaikan bahwa KN-LWF Indonesia juga kerap melakukan berbagai webinar terkait Christianophobia dan Islamophobia, untuk merawat kerukunan antar umat beragama, namun masih saja ada tindakan intoleransi.

“Kami juga melakukan webinar tentang christianophobia, islamophobia, ada juga webinar mengenai “Kemana Setelah Perancis”, diskusi-diskusi, riset, dan lain sebagainya itu dilakukan terkait untuk merawat kerukunan atau merawat harmoni itu tapi lagi-lagi masih berlanjut tindakan intoleransi. Ini yang saya katakan tadi tidak mudah membalikan telapak tangan,” imbuhnya.

Menurut Pdt. Basa tindakan intoleransi muncul bukan salah atau bermasalah di agamanya, karena tiap agama mempunyai tujuan yang sama yaitu menghadirkan perdamaian. Bahkan dalam kitab suci umat Kristen, dalam Matius 22 dikatakan “Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.”
“Sebenarnya masalahnya bukan diagamanya, karena agama itu masing-masing punya tujuan yang sama yaitu menghadirkan perdamaian. Bagi kami agama Kristen sangat jelas, dalam Matius 22 dikatakan “Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri,” pungkasnya. [ ]

Posting Komentar

0 Komentar