Kendari - Keberagaman
menjadi berkah dan hal vital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, didukung
oleh luas wilayah yang membentang luas dari Sabang hingga Merauke membuat keberagaman
yang ada semakin kentara dan jelas dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Upaya-upaya merawat keberagaman juga
dilakukan oleh anak-anak muda dari Kendari. Melalui keterlibatannya dalam
Narasi Toleransi chapter Kendari, mereka melakukan kerja-kerja baik dalam
merawat keberagaman. Hal ini dipaparkan Ade Candra dalam program live via
instagram bersama Sadap Indonesia. Sabtu, (12/6/2021).
Diawal pemaparannya, Ade menyatakan
bahwa Narasi Toleransi lahir karena diprakarsai dari hasil kegiatan bersama Yifos
Indonesia. Darisana, satu diantara pesertanya Juli Mulkian juga turut menjadi
perwakilan dan membawa pulang serta menjadikannya menjadi Narasi Toleransi
Chapter Kendari. Diawal keberadaanya, Juli Mulkian memperkenalkan dan mengajak
anggota Lembaga Pers Mahasiswa Khatarsis yang ada disana untuk bergabung pada
organisasi tersebut.
Menurut Ade pula, alasan mengapa pers
mahasiswa menjadi yang pertama diajak bergabung adalah karena anggotanya sudah
terbiasa dengan isu minoritas dan keberagaman. Awalnya, pers mahasiswa yang
tergabung dalam Narasi Toleransi Kendari sebanyak 4 orang dan kemudian barulah
bergabung anggota yang lain dari berbagai latar belakang dan usia.
Guna semakin banyak menebarkan pemahaman
tentang keberagaman dan toleransi, komunitas atau perkumpulan ini secara aktif
mengajak anak muda untuk bergabung.
“Narasi Toleransi Kendari sendiri sampai
saat ini sudah empat kali melakukan penerimaan anggota,” ungkapnya.
Mengangkat isu toleransi dan keberagaman
serta minoritas membuat Narasi Toleransi Kendari turut mengalami sedikit
kendala, hal ini dibuktikan dengan beberapa anggota yang tidak dapat bertahan
dari keanggotaan serta kurang ketertarikan pada isu yang ada. Walaupun
demikian, semangat untuk menebarkan hal baik tetap selalu digelorakan.
“Sebagian ada yang keluar, tidak bisa
bertahan. Hal ini juga saat kami pertama kali menampilkan isu ada beberapa yang
tidak bisa membahas isu gender misalnya sehingga memilih untuk keluar. Tapi
kami selalu semangat menebarkan keberagaman di Kendari,” tambahnya.
Berbagai kegiatan turut dilaksanakan
oleh Narasi Toleransi Kendari dalam memperkenalkan dan merawat keberagaman
dalam lingkup masyarakat.
“Saat ini yang dilakukan untuk
memperkenalkan keberagaman seperti diskusi lintas iman dan kunjungan rumah
ibadah, sisanya yang berbasis online untuk internal, dimana pemahaman
keberagaman diberikan kepada anggota internal,” jelas Ade.
Pandemi menjadi permasalahan yang
dirasakan oleh semua orang di dunia, termasuk di Indonesia. Narasi Toleransi
Kendari melalui kegiatan yang dimiliki juga merasakan dampaknya. Kunjungan ke
rumah ibadah yang biasa dilakukan tetap mereka lakukan, namun dalam
pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan.
Media menjadi hal penting yang
senantiasa dapat digunakan dalam menyebarkan toleransi dan keberagaman.
Berangkat dari anggota pers mahasiswa yang paham cara menulis, anggota Narasi
Toleransi Kendari membagikan tulisan keberagaman dan menyebarkannya.
“Cara menebarkan toleransi juga melalui
tulisan, jadi hasil dari diskusi itu tidak hanya dipaparkan kepada teman-teman
tapi disebarkan juga dalam tulisan. Biasa kami terbitkan dalam majalah yang
harapannya akan dibaca teman-teman. Itu menjadi salah satu langkah yang kami
lakukan,” pungkasnya.
Penulis: Rio Pratama
0 Komentar