Ticker

6/recent/ticker-posts

Pelantikan IKBM: Tanamkan Kesadaran Pentingnya Rawat Bhinneka Tunggal Ika

Pelantikan pengurus Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kota Pontianak periode 2021-2026, di Hotel Golden Tulip, Sabtu (26/6/2021). Kepengurusan dipimpin Berdi selaku ketua, Bahri sebagai sekretaris, dan Sharul Efendi sebagai bendahara. Sumber (Istimewa)

Pontianak - Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kota Pontianak menggelar acara pelantikan, seminar kebangsaan, dan rapat kerja badan pengurus periode 2021-2026, di Hotel Golden Tulip, Sabtu (26/6/2021).

Wakil Ketua IKBM Kalbar, H Irsan, melantik kepengurusan IKBM Pontianak yang dinakhodai Berdi selaku ketua, Bahri sebagai sekretaris, dan Sharul Efendi sebagai bendahara.

Berdi mengatakan bahwa program utama pengurus IKBM Pontianak adalah menumbuhkembangkan nilai-nilai positif dalam pemikiran dan sikap etnis Madura, yang akan berkontribusi dalam upaya memupuk perdamaian dari generasi ke generasi.

“Demi mewujudkan program ini, kami pengurus sudah membuat slogan 3 S, yang akan terus kami gemakan dalam berbagai kesempatan, yakni senyum, salam, dan sakalangkong,” katanya. Berdi memaparkan bahwa senyum bermakna membuka sapa dengan ramah, gembira, tidak kaku, tidak tegang, dan menciptakan suasana persahabatan. Salam merupakan wujud sudut pandang masyarakat Madura yang agamis, mendoakan keselamatan kepada semua orang. Sedangkan sakalangkong artinya terima kasih dalam bahasa Madura, sebagai ungkapan syukur dan menghargai sikap saling tolong menolong.

  “Tiga kata ini mudah untuk diucapkan, namun mungkin kita perlu bertanya ulang, apakah tiga kata tersebut selalu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari?” tutur Berdi. Slogan “Senyum-Salam-Sakalangkong” akan disosialisasikan dalam beragam media. Satu di antaranya adalah dengan membuat dan menyebarluaskan stiker bertuliskan “SENYUM, SALAM, SAKALANGKONG”. Diharapkan seluruh warga Madura di Pontianak memasang stiker ini di rumah masing-masing, agar berproses dari slogan menjadi tindak laku dan kebiasaan.

Berdi mengingatkan bahwa pada dasarnya IKBM Pontianak memiliki tujuan internal untuk mempererat tali silaturrahmi sesama warga Madura. Sedangkan tujuan eksternal IKBM Pontianak adalah merawat harmonisasi di Kota Pontianak yang masyarakatnya sangat beragam suku. Jika harmonisasi terus terjalin, maka akan mendukung kelancaran pembangunan di Kota Pontianak.

Pentingnya pengembangan sikap positif dalam hidup bermasyarakat, juga disampaikan Sekretaris Umum IKBM Kalbar, M Fauzie, mewakili Ketua Umum IKBM Kalbar, Sukiryanto, yang sedang dalam masa pemulihan. “Mari jangan jadi persoalan dari Kota Pontianak, tetapi menjadi solusi bagi Kota Pontianak. Apabila ada masalah di sekitar kita, ambillah peran untuk menyelesaikan”.

Fauzie juga mengajak warga Madura untuk menumbuhkan kecintaan terhadap seni dan budaya Madura. “Tapi yang perlu diingat, bahwa ke-Madura-an kita jangan sampai mengalahkan ke-Indonesia-an kita.” Maka itu dia menyatakan sangat setuju dengan tema diskusi kebangsaan pada pelantikan kali ini. 

Hasan Basri, Ketua Panitia Pelantikan, Seminar Kebangsaan, dan Rapat Kerja, menjelaskan bahwa tema seminar kebangsaan yang dipilih merupakan cerminan untuk mengingatkan bahwa IKBM Pontianak memiliki tanggung jawab merawat ke-Bhinneka-an. Menjadi kewajiban IKBM Pontianak dalam memastikan seluruh masyarakat di Pontianak peduli terhadap Bhinneka Tunggal Ika.  “Kami akan mengajak seluruh elemen di Pontianak, untuk menjadikan Kota Pontianak mampu menjadi pilot project implementasi miniatur Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia,” kata Hasan.

Dia menilai tingginya semangat merawat Bhinneka Tunggal Ika tercermin dari kesediaan perwakilan lintas etnis dalam acara pelantikan dan diskusi kebangsaan. Hasan mengucapkan terima kasih atas kehadiran berbagai pimpinan organisasi kemasyarakatan, pimpinan DPRD, pemerintah, dan lainnya. (*)

Penulis: Dian Lestari

Posting Komentar

0 Komentar