Pontianak I Kekerasan seksual
dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Walaupun dapat terjadi pada semua
gender, namun perempuan menjadi yang paling tinggi dan rentan menjadi korban.
Catatan tahunan Komnas Perempuan sepanjang tahun 2020 misalnya menunjukkan
lonjakan hingga sebesar 299.911 kasus.
Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak
Daerah (KPPAD) Kalbar dalam rilisnya menyatakan sejak pandemi, kasus kekerasan
seksual meningkat, paling tinggi di Pontianak dan Sambas.
Seiring
dengan tren peningkatan ini, transpuan juga rentan menjadi korbannya pula.
Tidak hanya itu, transpuan yang telah mendapatkan kekerasan juga rentan
mengalami diskriminasi dan intoleransi disebabkan ekspresi gender pada dirinya.
Berdasarkan
hasil survei yang dilakukan oleh Koalisi Muda Kalbar bertepatan dengan
pelaksanaan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) yang didapatkan
dari 500 responden muda menunjukkan tren yang baik mengenai kesadaran perihal
pentingnya pemahaman kekerasan seksual.
Berangkat dari tren dan kesadaran yang
baik tentang pentingnya pemahaman tentang kekerasan seksual serta semangat
untuk menghentikan terjadinya lonjakan kasus yang semakin besar setiap tahunnya
diimplementasikan oleh SADAP Indonesia yang bekerjasama She Builds Peace
Community Action Grant dan AMAN Indonesia melalui Diskusi dan Workshop Konten
Kampanye Anti KS Bagi Perempuan dan Transpuan di Kalbar.
Akan turut hadir sebagai pemateri dalam
diskusi dan workshop ini Andy Yentriyani, Ketua Komnas Perempuan serta Edho
Sinaga, Jurnalis dan Konten Kreator serta Ketua HCC.
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada
Sabtu, 5 Februari 2021 bertempat di Jl. KWH. Hasyim Pontianak.
Syarat:
1.
Perempuan muda & transpuan.
2.
sudah divaksin (min dosis 1)
3.
Aktif dimedia sosial
4.
Bersedia mengikuti kegiatan hingga selesai.
5. Bersedia membuat konten tentang anti KS.
Daftarkan dirimu pada link berikut https://bit.ly/SadapIndonesia dari 30 Januari-3 Februari 2021.
0 Komentar