Oleh: Abiyu A, Milenial Pontianak
Perbedaan bukanlah suatu hal yang harus dijadikan alasan untuk terus membuat persoalan yang baru. Banyak orang yang berpikiran bahwa damai itu ialah seragam, satu, tak boleh ada perbedaan. Tentu saja hal ini memicu konflik dan menimbulkan hal yang tidak diperlukan seperti penindasan, kekerasan, pembullyan dan lain sebagainya. Padahal, perbedaan itu tidak selalu negatif dan sama itu tidak selalu positif.
Seperti pada organisasi-organisasi militer yang dibentuk
pada masa perang dingin seperti NATO, Pakta Warsawa, dll. Mereka bertujuan
untuk menjaga diri mereka agar tidak terpengaruh oleh pemahaman yang berbeda, bukan dengan jalan perdamaian,
tetapi dengan saling menodongkan senjata.
Pada masa modern seperti sekarang, konflik merupakan
sesuatu yang kuno untuk memecahkan
masalah, meskipun tidak dipungkiri bahwa masih banyak terjadi konflik dengan kekerasan
yang terjadi di sekitar kita. Namun, kita sebagai warga negara Indonesia
yang kaya akan keberagaman suku, ras, agama dan
budayanya, serta sebagai generasi yang akan melanjutkan
masa depan haruslah mewujudkan perdamaian agar tidak terjadi lagi kekerasan. Dan hal ini dapat kita mulai dari sekitar kita seperti:
Di Indonesia, sangat mudah menemui orang-orang yang
memiliki adat istiadat, Bahasa dan budaya
yang berbeda, meskipun masih tinggal di daerah yang sama. Menurut para ahli, masyarakat Indonesia adalah masyarakat
majemuk (plural society) dan masyarakat multikultural
(multikultural society). Pluralisme masyarakat adalah salah satu ciri utama
dari masyarakat multikultural yaitu
suatu konsep yang menunjuk kepada suatu masyarakat yang mengedepankan pluralisme budaya.
Budaya adalah istilah yang menunjuk kepada semua aspek simbolik dan yang dapat dipelajari
tentang masyarakat manusia, termasuk kepercayaan, seni, moralitas, hukum dan adat istiadat. Dalam masyarakat
multikultural konsepnya ialah bahwa di atas pluralisme masyarakat itu hendaknya
dibangun suatu rasa kebangsaan bersama
tetapi dengan tetap menghargai, mengedepankan, dan membanggakan
pluralisme masyarakat itu.
Indonesia sendiri bahkan sejak permulaan sejarahnya telah
bercorak majemuk. Oleh karena itu ungkapan
“Bhineka Tunggal Ika” (berbeda-beda tetapi tetap satu) yang disepakati sebagai simbol pemersatu negara Nusantara ketika
berada di bawah kekuasaan Majapahit, merupakan
sebuah simbol pengakuan akan kemajemukan Indonesia dan menjadi sangat
tepat untuk menggambarkan realitas
ke-Indonesiaan. Ungkapan itu sendiri mengisyaratkan suatu kemauan
yang kuat, baik di kalangan
para pendiri negara,
pemimpin maupun di kalangan rakyat,
untuk mencapai suatu bangsa dan negara Indonesia
yang bersatu.
Sekalipun terdapat unsur-unsur yang berbeda, namun kemauan
untuk mempersatukan bangsa sesungguhnya
mengatasi keanekaragaman itu tanpa menghapuskannya atau mengingkarinya. Keinginan bersama untuk tetap menghargai
perbedaan dan memahaminya sebagai realitas kehidupan,
sesungguhnya dapat menjadi potensi kesadaran etik pluralisme dan multikulturalisme di Indonesia. Pada dasarnya pula, hal tersebut
dapat membentuk kebudayaan Indonesia masa depan yang bertumpu pada kesadaran akan
kemajemukan yang membangun bangsa Indonesia. (Zubair, t.t).
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjalin keberagaman
tersebut agar tetap ada untuk menjaga keberagaman di Indonesia agar semakin menjadikan Indonesia sebagai negara
maju di masa depan seperti
Hal utama yang paling penting untuk bisa dilakukan yaitu
dengan saling menghargai. Saling menghargai akan memberikan manfaat
baik. Serta, tidak terjadi permasalahan yang memang tidak diperlukan. Tidak ada manfaat dari
permasalahan yang terjadi. Sebaliknya, jika saling menghargai satu sama lain maka akan sangat
bermanfaat.
Cobalah untuk bisa menghargai
baik Agama, suku, ras dan golongannya. Jangan jadikan hal tersebut sebagai perbedaan yang
mendalam. Justru, sebaiknya bisa digunakan untuk membuktikan bahwa masyarakat Indonesia mencintai keberagaman.
Sejatinya, manusia merupakan makhluk sosial yang memang membutuhkan satu sama lainnya.
Termasuk dalam hal menjalin keberagaman di Indonesia. Dengan membantu satu sama lainnya
akan memberikan efek yang sangat besar. Terlebih, sesama masyarakat
Indonesia memang seharusnya melakukan
hal ini.
Seperti saat terdapat
musibah maka bisa membantu satu sama lainnya.
Bersikaplah baik untuk tetap membantu
lainnya. Jangan jadikan
perbedaan sebagai alasan
untuk tidak membantu.
Tetapi, tetap berikan
bantuan yang memang
bisa bermanfaat untuk digunakan. Hal ini akan membuat pola kehidupan yang lebih baik.
Sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling
menjatuhkan. Terutama, untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan. Di Negara yang lainnya,
tentu tidak memiliki
keberagaman yang begitu
banyak. Memang, tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat. Karena,
harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari.
Sebenarnya, hal tersebut
berat jika dilakukan
sendiri. Sebaliknya, jika dilakukan bersama-sama tentu tidak. Justru, akan sangat menyenangkan untuk dilakukan.
Mulai dengan lingkungan sekitar terlebih
dahulu. Buat lingkungan masyarakat yang nyaman,
tentram dan aman.
Baik dalam kondisi susah maupun senang, maka bisa untuk
tetap menjalin kebersamaan. Jangan biarkan,
saudara yang disana sedang susah maka tidak diberikan bantuan
yang sesuai. Harus diberikan penanganan yang memang
tepat. Padahal, saat ini sudah begitu banyak akses yang bisa dilakukan
untuk tetap menjalin
kebersamaan.
Tidak hanya pada kondisi senang saja, tetapi saat kondisi
susah juga. Tetaplah
menjadi bagian dari masyarakat yang memang siap membantu
sesama. Jalin kebersamaan sesama masyarakat
Indonesia. Jangan sampai, keberagaman ini hilang karena tidak ada jalinan kebersamaan satu sama lainnya.
Indonesia terkenal dimata dunia berkat keberagaman budaya yang kita miliki. Pada satu sisi, adanya keberagaman juga berpotensi
merugikan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Potensi negatif tersebut seperti berkembangnya perilaku konflik di antara berbagai kelompok etnik dan pemaksaan oleh
kelompok kuat sebagai kekuatan utama yang
mengintegrasikan masyarakat.
Menghadapi kondisi yang demikian, kita sebagai anggota masyarakat harus selalu menjaga
keberagaman ini berada pada tataran kecenderungan
positif. Cara yang dapat kita tempuh seperti memahami benar hakikat keberagaman tersebut secara baik dan
meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara
efektif kepada masyarakat lain yang nota bene berbeda suku, agama, golongan, atau kebudayaannya.
Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, kita sebagai warga
negara Indonesia haruslah menanamkan pikiran
di dalam diri kita bahwa kita semua tidaklah sama, tetapi ketidaksamaan inilah yang membuat
kita akan terus berjuang untuk bersatu hingga
akhir bersama-sama.
0 Komentar