Ticker

6/recent/ticker-posts

Fellowship Jurnalisme Keberagaman ‘Pontianak Rumah Bersama'

Mengapa Fellowship ini Diadakan?

Isu keberagaman belum menjadi perhatian serius media massa Indonesia, apalagi di Kalimantan Barat. Jurnalis pun kesulitan dalam mengembangkan kapasitas lantaran dibebani dengan kewajiban peliputan untuk isu-isu yang lebih popular. Sebut saja isu politik, korupsi, bisnis & ekonomi, olahraga, dan kriminal. Padahal, publik berhak atas informasi-informasi yang menyuarakan kebenaran dengan menghidupkan semangat toleransi. Publik juga perlu didorong untuk memberikan penghargaan yang tinggi terhadap setiap perbedaan. Namun, era digital saat ini membuat publik dibanjiri berita-berita yang justru membangun pelabelan dan stigmatisasi terhadap kalangan tertentu yang dianggap berbeda dari masyarakat kebanyakan.

Foto : Rio Pratama / Pemenang Lomba Foto Pontianak Rumah Bersama

Bisa diamati, perbedaan soal agama atau keyakinan, etnis, gender dan orientasi seksual disuguhkan dalam bentuk pemberitaan cenderung menyudutkan kelompok tertentu. Bisa jadi ini karena ketidaktahuan, atau bias dari pendapat pribadi jurnalis. Namun, ada beberapa perusahaan media yang memanfaatkan situasi dengan mengedepankan sisi kontroversi sebagai bagian dari strategi pemasaran. Hal ini sedikit banyak memengaruhi pola pikir masyarakat, sehingga disintergrasi sosial menjadi makin meruncing. Tentunya, ini menjadi pukulan bagi kelompok-kelompok minoritas di masyarakat.

Melihat sejarah akar konflik di Kalimantan Barat, isu intoleransi dan kekerasan atas nama agama masih mengemuka. Dewasa ini, media sosial dengan gamblang menampilkan agresivitas kelompok-kelompok intoleran di masyarakat. Tak hanya itu, ada pula aturan atau kebijakan pemerintah yang diskriminatif sehingga menyebabkan kelompok minoritas dirugikan, dan terlanggarnya hak dan kebebasan mereka sebagai warga negara.

Sangat penting bagi perusahaan media, dan jurnalis sebagai instrumennya, untuk setia pada tampatnya sebagai pilar demokrasi keempat. Pers harus mengabdi kepada kepentingan masyarakat banyak, dengan memainkan fungsi dan perannya untuk mengedukasi. Terkait isu ini, pers harus dapat mempromosikan kebebasan beragama dan berkeyakinan agar dijamin oleh negara dan dihormati oleh semua kalangan masyarakat.


Jurnalis harus menjadi aktor perubahan, dan teguh dalam perannya sebagai watch dog, pengawas agar negara dan aparaturnya bertanggung jawab menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak dan kebebasan dasar warga untuk beragama, berkeyakinan, beribadah, berpendapat dan bereskspresi sesuai iman dan hati nurani, dengan keragamannya masing-masing.


Tentunya, banyak tantangan yang dihadapi media dan jurnalis untuk dengan lantang menyuarakan isu ini. Namun ada prinsip-prinsip jurnalistik yang harus semakin diteguhkan, dalam ikhtiar agar isu ini konsisten dan lantang dalam pemberitaan. Perlu pula peningkatan pemahaman berkala untuk mendapatkan informasi kekinian sehingga isu ini bisa terus dikawal dalam rangka menggemakan kehidupan yang harmonis bernegara dan bermasyarakat.

Program ini diharapkan dapat memantik ide dan idealisme para jurnalis terhadap isu keberagaman, sekaligus mendalaminya, sehingga menghasilkan liputan-liputan yang mendukung semangat keberagaman. Di dalam program ini rekan-rekan jurnalis di media-media cetak, online dan pers mahasiswa dapat berpartisipasi dalam fellowship untuk membuat features keberagaman.


Tujuan Fellowship Liputan Pontianak Rumah Bersama

Menghidupkan jurnalisme keberagaman sesuai konstitusi dan HAM. Program ini juga mendorong jurnalis dan media massa cetak, online, jurnalis kampus lebih memberi perhatian terhadap isu keberagaman agama dan kepercayaan, etnis serta gender dan seksualitas dengan menggunakan kaca mata pluralisme dan HAM.

Kegiatan workshop dilakukan untuk memperkuat pemahaman para jurnalis peserta workshop dalam menerapkan jurnalisme keberagaman, baik secara konseptual maupun teknis dalam tulisan.


Linimasa Fellowship Jurnalisme Pontianak Rumah Bersama

  • Pendaftaran Peserta : 12-24 Oktober 2020
  • Workshopuntuk semua peserta yang mendaftar: 26-27 Oktober 2020
  • Pengumuman Pemenang : 31 Oktober 2020
  • Coaching Clinic: 2 November 2020
  • Asistensi : 3-30 November 2020
  • Pemuatan liputan: 3-30 November 2020


Pendaftaran Fellowship Jurnalisme Pontianak Rumah Bersama

Peserta jurnalis media cetak dan online serta jurnalis kampus silahkan mendaftar melalui link : http://bit.ly/FellowshipPontianak


Narahubung

  • Dian Lestari : 081522639626
  • Aseanty Pahlevy : 081210628009


Penyelenggara

Penyelenggara Fellowship ini adalah Yayasan Suar Asa Khatulistiwa (SAKA) dan Jaringan Pontianak Bhinneka. SAKA adalah organisasi masyarakat sipil yang bergerak di bidang pendidikan kritis untuk mendorong partisipasi konstruktif warga dalam pembangunan. Bersama dengan Jaringan Pontianak Bhinneka, SAKA mendorong pemahaman dan penghargaan publik pada keberagaman yang ada di kota Pontianak.

Jaringan Pontianak Bhinneka adalah sebuah kelompok kerja mengenai isu keberagaman, yang terdiri dari beberapa organisasi terdiri dari Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) Kalbar, Jurnalis Perempuan Khatulistiwa (JPK), Satu dalam Perbedaan Indonesia (SADAP INDONESIA), Mitra Sekolah Masyarakat (MiSEM) dan Yayasan SAKA.

Posting Komentar

0 Komentar