Teknologi yang semakin modern membuat siapapun lebih dekat dengan ruang digital. Namun, semakin dekat dengan teknologi juga memunculkan ancaman keamanan digital yang menghantui siapapun penggunanya, termasuk aktivis, para pengacara publik dan pegiat kebebasan berekspresi di Indonesia.
Kerja-kerja pengacara publik dan pegiat kebebasan berekspresi di Indonesia juga kerap menjadi target oleh berbagai pihak yang dengan mudah melakukan peretasan pada piranti digital yang digunakan untuk berkomunikasi dan berkoordinasi.
Hal ini sejalan dengan hasil riset yang menunjukkan serangan digital relatif naik terutama pada momen-momen yang melibatkan aksi publik, seperti: gerakan nasional menolak revisi UU KPK (2019), pengesahan UU Cipta Kerja (2020), hingga wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (2022). Selain hal-hal tersebut di atas, jelang 2024, pengguna ruang digital juga rentan terhadap hoaks.
Kegiatan ini melibatkan aktivis, pengacara publik dan pegiat kebebasan berekspresi bertempat di Maestro Hotel, Pontianak. (7/8 Juni 2023).
0 Komentar